Karena foto adalah bahasa fotografer, maka memotret merupakan tindak berkata, yang baru dalam hasil akhirnya sebagai foto ter-pandang akan lengkap sebagai wacana bahasa. Memotret dengan begitu tidak lagi mengabdi kepada sekedar usaha representasi dunia, melainkan pelahiran dunia yang lain sama sekali. Memotret jadi bermakna aktif, bukan cuma merekam, mendokumentasikan, dan setia dalam pemotretan, diri Subjek-yang-Memotret, diri aku sangat menentukan ada-nya foto itu. Memotret adalah bentuk dari dialog Subjek-yang-Memotret dengan dunia. Tindak memotret adalah bagian dari percakapan itu. Mata melihat, tapi memotret adalah menyatakan. (dikutip dari Kisah Mata oleh Seno Gumira Aji Darma)
Minggu, 15 Juli 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
koyok titin bim...
hi bim, kalo di himmarfi.... melihat dengan mata, menilai dengan hati, merekam lewat lensa..
tapi pada intinya sama.... yang penting terus motret..... salam
wah2... ada om boby ternyata... kok tiba2 bisa ngerti blog-ku gimana ceritanya ????
Posting Komentar