Jumat, 17 Agustus 2007

Sekelumit Cerita Tentang Tasbih


Sunan Ampel merupakan salah satu dari sembilan wali atau sunan yang menyebarkan agama islam di pulau Jawa pada kisaran abad 15. Sunan Ampel yang diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, sampai saat ini masih sering dikunjungi peziarah yang berasal dari sekitaran hingga luar Jawa Timur. Menginjakkan kaki di komplek area makam Sunan Ampel kita akan disuguhi oleh penjual yang menyediakan aneka macam cinderamata, mulai dari parfum, buah kurma, baju muslim dan buah tangan lain khas umat muslim.



Salahsatu diantaranya adalah tasbih, bagi masyarakat non muslim mungkin akan sedikit awam dengan benda mirip kalung yang terdiri dari 33 butiran sebagai alat bantu untuk ber-dzikir (doa mengagung-agungkan nama Allah Swt).




Banyak sekali macam tasbih bisa ditemukan disini, mulai dari yang berbahan kayu, plastik, dan ada pula yang terbuat dari biji buah pisang. Bagi sebagian masyarakat ada pula yang mempercayai bahwa dari sebagian tasbih tersebut ada yang bertuah atau memiliki khasiat-khasiat tertentu. Maka jangan heran jika ada tasbih yang meskipun terbuat hanya dari kayu harganya bisa mencapai 2 jutaan.

Beberapa macam tasbih yang dipercaya memiliki tuah atau khasiat tersebut diantaranya terbuat dari bahan kayu Setigi, Gahru dan Kokka. Tasbih yang terbuat dari kayu Kokka misalnya yang dijual dengan kisaran harga Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 2.500.000,-, merupakan jenis kayu yang digunakan Nabi Nuh As untuk membuat bahtera (kapal) dan tongkat Nabi Musa As. Atau tasbih yang terbuat dari kayu setigi yang dipercaya memiliki khasiat memberikan keselamatan, rejeki dan rasa tentram bagi penggunanya.

Lokasi. Komplek Makam Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.

Tidak ada komentar: